Artinya, bagi orang yang sudah dilamar, pernikahan itu adalah sesuatu yang sudah mereka rencanakan.
Proses lamaran sendiri berbeda-beda untuk sebagian orang menurut budaya, tradisi keluarga, agama, kesepakatan keluarga, dll. tapi intinya tetap sama, untuk mengikat.
Ada yang ketika lamaran kedua orang tua baru bertemu, dan ketika lamaran diterima, baru tanggal pernikahan ditentukan, lokasi, dll.
Ada juga yang sebelumnya sudah 'sepakat' tentang tanggal pernikahan dan lamaran hanyalah sebuah formalitas yang harus dijalani.
Dalam kasus ini, saya memilih yang kedua. Alasannya kenapa, karena merencanakan pernikahan (khususnya di Jakarta) itu ga bisa sebulan-dua bulan. Jadi para orang tua sudah bertemu untuk menyampaikan maksud dan sudah setuju untuk menikahkan anak mereka. Sedangkan lamaran itu sendiri akan dilangsungkan sekitar 3-4 bulan sebelum pernikahan.
Untuk masalah cincin, berbeda pula pandangan orang-orang.
Ada yang ketika lamaran tidak memerlukan cincin.
Ada yang memerlukan cincin lamaran/tunangan, dan ketika nikah beli lagi cincin baru.
Ada yang menggunakan cincin lamaran, dan ketika nikah cincin akan dialihfungsikan menjadi cincin nikah.
Saya memilih opsi ketiga, Alasannya biar orang tahu kalau kami sudah bertunangan dan biar hemat hehe..
Rencananya lamaran saya akan dilangsungkan di awal tahun 2014. Segala persiapan dan FR-nya mohon ditunggu :)
Cheers
.fadhila.
